MuLaKaN hIdUPmU dENGAN.....


Thursday, October 7, 2010

ISTIQAMAH DI JALAN DAKWAH INI



Kesucian dan ketakwaan yang ada dalam jiwa harus sentiasa dipertahankan oleh setiap muslim. Hal ini disebabkan kesucian dan ketakwaan ini boleh luntur bahkan ianya boleh hilang sama sekali. Namun, ada beberapa amalan yang membuat seorang muslim dapat mempertahankan nilai ketakwaan dalam jiwanya, bahkan mampu meningkatkan kualitinya. amalan tersebut adalah sebagai berikut;

1. kesadaran dan pemahaman yang benar (Al-Wa’yu wa al-fahmu ash-Shahih)

Untuk mencapai darjat istiqamah yang tetap, pemahaman ajaran Islam secara sempurna mutlak diperlukan. Muslim yang memahami ajaran agamanya dengan baik tidak akan bimbang menjalani kehidupan dunia. Ia akan tetap tegar (istiqamah) menghadapi badai godaan sedahsyat apa pun.

2. Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan benar

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).

Qotadah As Sadusi mengatakan, “Yang dimaksud Allah meneguhkan orang beriman di dunia adalah dengan meneguhkan mereka dalam kebaikan dan amalan sholih. Sedangkan di akhirat, mereka akan diteguhkan di kubur (ketika menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, pen).” Perkataan semacam Qotadah diriwayatkan dari ulama salaf lainnya.

Mengapa Allah akan teguhkan orang beriman di dunia dengan terus beramal sholih dan di akhirat (alam kubur) dengan dimudahkan menjawab pertanyaan malaikat “Siapa Rabbmu, siapa Nabimu dan apa agamamu”? Jawabannya adalah karena pemahaman dan pengamalannya yang baik dan benar terhadap dua kalimat syahadat. Dia tentu memahami makna dua kalimat syahadat dengan benar. Memenuhi rukun dan syaratnya. Serta dia pula tidak melanggar larangan Allah berupa menyekutukan-Nya dengan selain-Nya, iaitu berbuat syirik.

3. Mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan pengawasan-Nya (at-Taqarrub wa al-Muraqabah)

Dua hal ini sangat penting. Ketika seorang Muslim telah merasa dekat dengan Allah, kemana pun ia pergi, dimana pun ia berada dan bagaimana pun situasi dan kondisinya, dengan keyakinan penuh ia akan selalu merasa diawasi dan dilihat oleh Allah. Dengan begitu, ia tidak lagi berani menyimpang dari jalan-Nya. Allah ta’ala berfirman:

“Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS. al-Baqarah: 235).

4. Mujahadah meraih istiqamah


Mujahadah adalah adalah perkara yang terpenting dalam beribadah.

“Maka istiqamahlah, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Hud : 112).

Menurut Ibnu Abbas r.a: tidak ada suatu ayat pun dalam al Quran yang diturunkan kepada Rasulullah SAW yang lebih berat baginya dari ayat ini. Dan diriwayatkan dari Al Hasan: ketika ayat ini turun, Rasululah SAW menjadi sangat serius dan tidak pernah terlihat beliau tertawa.

5. Bergaul bersama orang-orang yang istiqamah

Hal ini sangat membantu seseorang untuk senantiasa istiqomah di jalan Allah Ta’ala. Teman-teman yang soleh akan senantiasa mengingatkan kita untuk berbuat baik serta mengingatkan kita dari kekeliruan. Bahkan dalam al-Qur’an disebutkan bahwa hal yang sangat membantu meneguhkan keimanan para sahabat adalah keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah berfirman yang artinya,

“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rosul-Nya pun berada di tengah-tengah kalian? Dan barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran:101)

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Q.S Al-Kahfi :28)

Salah satu pesan dari Salman al-farisi r.a : “Perumpamaan dua orang mukmin yang bersahabat adalah seperti dua tangan yang saling membasuh satu sama lain. Tidak sekalipun mereka berdua bertemu, kecuali Allah Ta’ala akan menetapkan bahwa salah satu diantaranya akan memberikan kebaikan bagi kawannya.”.

6. Menghayati sirah orang-orang yang istiqamah

Membaca kisah Rasulullah SAW, para sahabat dan para ulama terdahulu untuk mengambil teladan dari mereka yang mulia. Dengan membaca kisah-kisah mereka, bagaimana perjuangan mereka dalam menegakkan diinul Islam, maka kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut sebagaimana firman Allah ta’ala yang artinya, “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Huud: 120)

7. Berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia senantiasa memberikan kepada kita istiqomah hingga akhir hayat

Jalan yang paling penting dalam mewujudkan sikap istiqamah adalah memohon pertolongan Allah Ta’ala dalam segala urusan dan kondisi, karena hanya kepada Allah Ta’ala semua urusan kelak akan dikembalikan. Doa adalah senjata umat Islam.

Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa berikut, “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik ” artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shahihul Jami’).

http://mhafezsabri.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment