MuLaKaN hIdUPmU dENGAN.....


Showing posts with label iktibar. Show all posts
Showing posts with label iktibar. Show all posts

Monday, October 17, 2011

Tujuh Langit, Tujuh Malaikat Penjaga, dan Tujuh Amal Sang Hamba


Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Di setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu.

Dari Ibnu Mubarak dan Khalid bin Ma'dan, mereka berkata kepada Mu'adz bin Jabal, "Mohon ceritakan kepada kami sebuah hadits yang telah Rasulullah ajarkan kepadamu, yang telah dihafal olehmu dan selalu diingat-ingatnya karena sangat kerasnya hadits tersebut dan sangat halus serta dalamnya makna ungkapannya. Hadits manakah yang engkau anggap sebagai hadits terpenting?"

Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan aku ceritakan..." Tiba-tiba Mu'adz menangis tersedu-sedu. Lama sekali tangisannya itu, hingga beberapa saat kemudian baru terdiam. Beliau kemudian berkata, "Emh, sungguh aku rindu sekali kepada Rasulullah. Ingin sekali aku bersua kembali dengan beliau...". Kemudian Mu'adz melanjutkan:

Suatu hari ketika aku menghadap Rasulullah Saw. yang suci, saat itu beliau tengah menunggangi untanya. Nabi kemudian menyuruhku untuk turut naik bersama beliau di belakangnya. Aku pun menaiki unta tersebut di belakang beliau. Kemudian aku melihat Rasulullah menengadah ke langit dan bersabda, "Segala kesyukuran hanyalah diperuntukkan bagi Allah yang telah menetapkan kepada setiap ciptaan-Nya apa-apa yang Dia kehendaki. Wahai Mu'adz....!

Labbaik, wahai penghulu para rasul....!

Akan aku ceritakan kepadamu sebuah kisah, yang apabila engkau menjaganya baik-baik, maka hal itu akan memberikan manfaat bagimu. Namun sebaliknya, apabila engkau mengabaikannya, maka terputuslah hujjahmu di sisi Allah Azza wa Jalla....!





Wahai Mu'adz...

Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkati dan Mahatinggi telah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan petala langit dan bumi. Pada setiap langit terdapat satu malaikat penjaga pintunya, dan menjadikan penjaga dari tiap pintu tersebut satu malaikat yang kadarnya disesuaikan dengan keagungan dari tiap tingkatan langitnya.


Suatu hari naiklah malaikat Hafadzah dengan amalan seorang hamba yang amalan tersebut memancarkan cahaya dan bersinar bagaikan matahari. Hingga sampailah amalan tersebut ke langit dunia (as-samaa'I d-dunya) yaitu sampai ke dalam jiwanya. Malaikat Hafadzah kemudian memperbanyak amal tersebut danmensucikannya.Namun tatkala sampai pada pintu langit pertama, tiba-tiba malaikat penjaga pintu tersebut berkata, "Tamparlah wajah pemilik amal ini dengan amalannya tersebut!! Aku adalah pemilik ghibah... Rabb Pemeliharaku memerintahkan kepadaku untuk mencegah setiap hamba yang telah berbuat ghibah di antara manusia -membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan orang lain yang apabila orang itu mengetahuinya, dia tidak suka mendengarnya- untuk dapat melewati pintu langit pertama ini....!!"

Kemudian keesokan harinya malaikat Hafadzah naik ke langit beserta amal shalih seorang hamba lainnya. Amal tersebut bercahaya yang cahayanya terus diperbanyak oleh Hafadzah dan disucikannya, hingga akhirnya dapat menembus ke langit kedua. Namun malaikat penjaga pintu langit kedua tiba-tiba berkata, "Berhenti kalian...! Tamparlah wajah pemilik amal tersebut dengan amalannya itu! Sesungguhnya dia beramal namun dibalik amalannya itu dia menginginkan penampilan duniawi belaka ('aradla d-dunya).Rabb Pemeliharaku memerintahkan kepadaku untuk tidak membiarkan amalan si hamba yang berbuat itu melewati langit dua ini menuju langit berikutnya!" 

Mendengar itu semua, para malaikat pun melaknati si hamba tersebut hingga petang harinya.Malaikat Hafadzah lainnya naik bersama amalan sang hamba yang nampak indah, yang di dalamnya terdapat shadaqah, shaum-shaumnya serta perbuatan baiknya yang melimpah. Malaikat Hafadzah pun memperbanyak amal tersebut dan mensucikannya hingga akhirnya dapat menembus langit pertama dan kedua. Namun ketika sampai di pintu langit ketiga, tiba-tiba malaikat penjaga pintu langit tersebut berkata, "Berhentilah kalian...! Tamparkanlah wajah pemilik amalan tersebut dengan amalan-amalannya itu! Aku adalah penjaga al-Kibr (sifat takabur). Rabb Pemeliharaku memerintahkan kepadaku untuk tidak membiarkan amalannya melewatiku, karena selama ini dia selalu bertakabur di hadapan manusia ketika berkumpul dalam setiap majelis pertemuan mereka...."




Malaikat Hafadzah lainnya naik ke langit demi langit dengan membawa amalan seorang hamba yang tampak berkilauan bagaikan kerlip bintang gemintang dan planet. Suaranya tampak bergema dan tasbihnya bergaung disebabkan oleh ibadah shaum, shalat, haji dan umrah, hingga tampak menembus tiga langit
pertama dan sampai ke pintu langit keempat. Namun malaikat penjaga pintu tersebut berkata, "Berhentilah kalian...! Dan tamparkan dengan amalan-amalan tersebut ke wajah pemiliknya..! Aku adalah malaikat penjaga sifat 'ujub (takjub akan keadaan jiwanya sendiri). Rabb Pemeliharaku memerintahkan kepadaku agar ridak membiarkan amalannya melewatiku hingga menembus langit sesudahku. Dia selalu memasukkan unsur 'ujub di dalam jiwanya ketika melakukan suatu perbuatan...!"

Malaikat Hafadzah lainnya naik bersama amalan seorang hamba yang diiring bagaikan iringan pengantin wanita menuju suaminya. Hingga sampailah amalan tersebut menembus langit kelima dengan amalannya yang baik berupa jihad, haji dan umrah. Amalan tersebut memiliki cahaya bagaikan sinar matahari.
Namun sesampainya di pintu langit kelima tersebut, berkatalah sang malaikat penjaga pintu, "Saya adalah pemilik sifat hasad (dengki). Dia telah berbuat dengki kepada manusia ketika mereka diberi karunia oleh Allah. Dia marah terhadap apa-apa yang telah Allah ridlai dalam ketetapan-Nya. Rabb Pemeliharaku memerintahkan aku untuk tidak membiarkan amal tersebut melewatiku menunju langit berikutnya...!"

Malaikat Hafadzah lainnya naik dengan amalan seorang hamba berupa wudlu yang sempurna, shalat yang banyak, shaum-shaumnya, haji dan umrah, hingga sampailah ke langit yang keenam. Namun malaikat penjaga pintu langit keenam berkata, 'Saya adalah pemilik ar-rahmat (kasih sayang). Tamparkanlah amalan
si hamba tersebut ke wajah pemilikinya. Dia tidak memilki sifat rahmaniah sama sekali di hadapan manusia. Dia malah merasa senang ketika melihat musibah menimpa hamba lainnya. Rabb Pemeliharaku memerintahkanku untuk tidak membiarkan amalannya melewatiku menuju langit berikutnya...!'

Naiklah malaikat Hafadzah lainnya bersama amalan seorang hamba berupa nafkah yang berlimpah, shaum, shalat, jihad dan sifat wara' (berhati-hati dalam bermal). Amalan tersebut bergemuruh bagaikan guntur dan bersinar bagaikan bagaikan kilatan petir. Namun ketika sampai pada langit yang ketujuh, berhentilah amalan tersebut di hadapan malaikat penjaga pintunya. Malaikat itu berkata, 'Saya adalah pemilik sebutan (adz-dzikru) atau sum'ah (mencintai kemasyhuran) di antara manusia. Sesungguhnya pemilik amal ini
berbuat sesuatu karena menginginkan sebutan kebaikan amal perbuatannya di dalam setiap pertemuan. Ingin disanjung di antara kawan-kawannya dan mendapatkan kehormatan di antara para pembesar. Rabb Pemeliharaku memerintahkan aku untuk tidak membiarkan amalannya menembus melewati pintu langit ini menuju langit sesudahnya. Dan setiap amal yang tidak diperuntukkan bagi Allah ta'ala secara ikhlas, maka dia telah berbuat riya', dan Allah Azza wa Jalla tidak menerima amalan seseorang yang diiringi dengan riya' tersebut....!'

Dan malaikat Hafadzah lainnya naik beserta amalan seorang hamba berupa shalat, zakat, shaum demi shaum, haji, umrah, akhlak yang berbuahkan hasanah, berdiam diri, berdzikir kepada Allah Ta'ala, maka seluruh malaikat di tujuh langit tersebut beriringan menyertainya hingga terputuslah seluruh hijab dalam menuju Allah Subhanahu. Mereka berhenti di hadapan ar-Rabb yang Keagungan-Nya (sifat Jalal-Nya) bertajalli. Dan para malaikat tersebut menyaksikan amal sang hamba itu merupakan amal shalih yang diikhlaskannya hanya bagi Allah Ta'ala.

Namun tanpa disangka Allah berfirman, 'Kalian adalah malaikat Hafadzah yang menjaga amal-amal hamba-Ku, dan Aku adalah Sang Pengawas, yang memiliki kemampuan dalam mengamati apa-apa yang ada di dalam jiwanya. Sesungguhnya dengan amalannya itu, sebenarnya dia tidak menginginkan Aku. Dia menginginkan selain Aku...! Dia tidak mengikhlaskan amalannya bagi-Ku. Dan Aku Maha Mengetahui terhadap apa yang dia inginkan dari amalannya tersebut. Laknatku bagi dia yang telah menipu makhluk lainnya dan kalian semua, namun Aku sama sekali tidak tertipu olehnya. Dan Aku adalah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib, Yang memunculkan apa-apa yang tersimpan di dalam kalbu-kalbu. Tidak ada satu pun di hadapan-Ku yang tersembunyi, dan tidak ada yang samar di hadapan-Ku terhadap segala yang tersamar..... Pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang belum terjadi. Pengetahuan-Ku terhadap apa-apa yang telah berlalu sama dengan pengetahuan-Ku terhadap yang akan datang. Dan pengetahuan-Ku terhadap segala sesuatu yang awal sebagaimana pengetahuan-Ku terhadap segala yang akhir. Aku lebih mengetahui sesuatu yang rahasia dan tersembunyi. Bagaimana mungkin hamba-Ku menipu-Ku dengan ilmunya. Sesungguhnya dia hanyalah menipu para makhluk yang tidak memiliki pengetahuan, dan Aku Maha Mengetahui segala yang ghaib. Baginya laknat-Ku....!!

Mendengar itu semua maka berkatalah para malaikat penjaga tujuh langit beserta tiga ribu pengiringnya, 'Wahai Rabb Pemelihara kami, baginya laknat-Mu dan laknat kami. Dan berkatalah seluruh petala langit, 'Laknat Allah baginya dan laknat mereka yang melaknat buat sang hamba itu..!

Mendengar penuturan Rasulullah Saw. sedemikian rupa, tiba-tiba menangislah Mu'adz Rahimahullah, dengan isak tangisnya yang cukup keras...Lama baru terdiam kemudian dia berkata dengan lirihnya, "Wahai Rasulullah......Bagaimana bisa aku selamat dari apa-apa yang telah engkau ceritakan tadi...??"

Rasulullah bersabda, "Oleh karena itu wahai Mu'adz.....Ikutilah Nabimu di dalam sebuah keyakinan...".

Dengan suara yang bergetar Mu'adz berkata, "Engkau adalah Rasul Allah, dan aku hanyalah seorang Mu'adz bin Jabal....Bagaimana aku bisa selamat dan lolos dari itu semua...??"

Nabi yang suci bersabda, "Baiklah wahai Mu'adz, apabila engkau merasa kurang sempurna dalam melakukan semua amalanmu itu, maka cegahlah lidahmu dari ucapan ghibah dan fitnah terhadap sesama manusia, khususnya terhadap saudara-saudaramu yang sama-sama memegang Alquran. Apabila engkau hendak berbuat ghibah atau memfitnah orang lain, haruslah ingat kepada pertanggungjawaban jiwamu sendiri, sebagaimana engkau telah mengetahui bahwa dalam jiwamu pun penuh dengan aib-aib. Janganlah engkau mensucikan jiwamu dengan cara menjelek-jelekkan orang lain. Jangan angkat derajat jiwamu dengan cara menekan orang lain. Janganlah tenggelam di dalam memasuki urusan dunia sehingga hal itu dapat melupakan urusan akhiratmu. Dan janganlah engkau berbisik-bisik dengan seseorang, padahal di sebelahmu terdapat orang lain yang tidak diikutsertakan. Jangan merasa dirimu agung dan terhormat di hadapan manusia, karena hal itu akan membuat habis terputus nilai kebaikan-kebaikanmu di dunia dan akhirat. Janganlah berbuat keji di dalam majelis pertemuanmu sehingga akibatnya mereka akan menjauhimu karena buruknya akhlakmu. Janganlah engkau ungkit-ungkit kebaikanmu di hadapan orang lain. Janganlah engkau robek orang-orang dengan lidahmu yang akibatnya engkau pun akan dirobek-robek oleh anjing-anjing Jahannam, sebagaimana firman-Nya Ta'ala, "Demi yang merobek-robek dengan merobek yang sebenar-benarnya..." (QS An-Naaziyat [79]: 2) Di neraka itu, daging akan dirobek hingga mencapat tulang........



Mendengar penuturan Nabi sedemikian itu, Mu'adz kembali bertanya dengan suaranya yang semakin lirih, "Wahai Rasulullah, Siapa sebenarnya yang akan mampu melakukan itu semua....??"

"Wahai Mu'adz...! Sebenarnya apa-apa yang telah aku paparkan tadi dengan segala penjelasannya serta cara-cara menghindari bahayanya itu semua akan sangat mudah bagi dia yang dimudahkan oleh Allah Ta'ala.... Oleh karena itu cukuplah bagimu mencintai sesama manusia, sebagaimana engkau mencintai jiwamu sendiri, dan engkau membenci mereka sebagaimana jiwamu membencinya. Dengan itu semua niscaya engkau akan mampu dan selamat dalam menempuhnya.....!!"

Khalid bin Ma'dan kemudian berkata bahwa Mu'adz bin Jabal sangat sering membaca hadits tersebut sebagaimana seringnya beliau membaca Alquran, dan sering mempelajarinya serta menjaganya sebagaimana beliau mempelajari dan menjaga Alquran di dalam majelis pertemuannya.

Al-Ghazali Rahimahullah kemudian berkata, "Setelah kalian mendengar hadits yang sedemikian luhur beritanya, sedemikian besar bahayanya, atsarnya yang sungguh menggetarkan, serasa akan terbang bila hati mendengarnya serta meresahkan akal dan menyempitkan dada yang kini penuh dengan huru-hara yang mencekam. Kalian harus berlindung kepada Rabb-mu, Pemelihara Seru Sekalian Alam. Berdiam diri di ujung sebuah pintu taubat, mudah-mudahan kalbumu akan dibuka oleh Allah dengan lemah lembut, merendahkan diri dan berdoa, menjerit dan menangis semalaman. Juga di siang hari bersama orang-orang yang merendahkan diri, yang menjerit dan selalu berdoa kepada Allah Ta'ala. Sebab itu semua adalah sebuah persoalan bersar dalam hidupmu yang kalian tidak akan selamat darinya melainkan disebabkan atas pertolongan dan rahmat Allah Ta'ala semata.

Dan tidak akan bisa selamat dari tenggelamnya di lautan ini kecuali dengan hadirnya hidayah, taufiq serta inayah-Nya semata. Bangunlah kalian dari lengahnya orang-orang yang lengah. Urusan ini harus benar-benar diperhatikan oleh kalian. Lawanlah hawa nafsumu dalam tanjakan yang menakutkan ini. Mudah-mudahan kalian tidak akan celaka bersama orang-orang yang celaka. Dan mohonlah pertolongan hanya kepada Allah Ta'ala, kapan saja dan dalam kadaan bagaimanapun. Dialah yang Maha Menolong dengan sebaik-baiknya...

Wa laa haula wa laa quwwata illa billaah...

Sumber : http://www.hudzaifah.org/Article220.phtml

Sunday, November 28, 2010

Dinar & Kejatuhan Khalifah Islam




Malam di Istana Yildiz

Sultan Abdul Hamid II

Peristiwa Pemecatan Khalifah Islam Terakhir Sultan A

bdul Hamid (1876 - 1909. Malam itu, Sultan Abdul Hamid dan keluarganya dikunjungi oleh se

kumpulan manusia yang tidak akan dilupakan oleh sejarah. Emmanuel Carasso, seorang Yahudi warga Itali dan wakil rakyat Salonika (Thessaloniki) d iParlimen Othmaniyyah (Meclis-i Mebusan) melangkah masuk ke istana Yildiz. Turu t bersama beliau adalah Aram Efendi, wakil rakyat Armenia, Laz Arif Hikmet Pasha, anggota Dewan Senat yang juga pemimpin Armada Othmaniyyah, serta Arnavut Esat Toptani, waki lrakyat bandar Daraj di Meclis-i Mebusan.“Bukankah waktu seperti ini adalah waktu khalifah menunaikan kewajipannya terhadap keluarga. Tidak bolehkah kalian berbincang dengan aku pagi esok?”, Sultan Abdul Hamid tidak selesa menerima kedatangan mereka yang kelihatannya begitu tergesa-gesa.Tiada simpati di wajah mereka.“Ummah telah memecat kamu”, Esat Pasha memberitahu. Angkuh benar bunyinya. Satu persatu wajah ahli rombongan itu diperhati oleh Sultan AbdulHamid.“Apakah mereka ini sedar dengan apa yang mereka lakukan?”, baginda berfikir.“Jika benar Ummah yang menurunkan aku, mengapa kamu datang dengan lelaki ini?”, Sultan Abdul Hamid menundingkan jarinya kepada Emmanuel Carasso.“Apa kena mengenanya Yahudi ini dengan Ummah?”, wajah baginda kemerah-merahan menahan marah. Sultan Abdul Hamid memang kenal benar siapa Emmanuel Carasso itu. Dia jugalah yang bersekongkol bersama Theodor Herzl ketika mahu mendapatkan izin menempatkan Yahudidi Palestin dengan penuh licik lebih sedekad yang lalu (1898). Mereka menawarkan pembelian ladang milik Sultan Abdul Hamid di Sancak Palestin sebagai tapak penempatan Yahudi di Tanah Suci itu.


Sultan Abdul Hamid menolaknya dengan tegas, termasuk alternatif mereka yang mahu menyewa tanah itu selama 99 tahun.Pendirian tegas Sultan Abdul Hamid untuk tidak mengizinkan Yahudi bermastautin di Palestin, telah menyebabkan Yahudi sedunia mengamuk. Harganya terlalu mahal. SultanAbdul Hamid kehilangan takhta, dan Khilafah disembelih agar tamat nyawanya.“Sesungguhnya aku sendiri tidak tahu, siapakah sebenarnya yang memilih mereka ini untukmenghantar berita penggulinganku malam itu”, Sultan Abdul Hamid meluahkan deritahatinya di dalam diari baginda.Perancangan untuk menggulingkan baginda sudah dimulakan lama sebelum malam itu.Beberapa Jumaat kebelakangan ini, nama baginda sudah tidak disebut di dalam khutbah.“Walaupun engkau dipecat, nyawamu berada di dalam jaminan kami”, Esat Pasha menyambung katanya.Sultan Abdul Hamid memandang wajah puteranya Abdul Rah

im, serta puteri baginda yang seorang lagi. Malang sungguh anak-anak ini terpaksa menyaksikan kejadian malam itu.“Bawa adik-adik kamu ke dalam”, Sultan Abdul Hamid mengarahkan Amir Abdul Rahim membawa adik beradiknya ke dalam bilik.“Aku tidak membantah keputusanmu. Cuma seperkara yang kuharapkan. Izinkanlah aku bersama keluargaku tinggal di istana Caragan. Anak-anakku ramai. Mereka masih kecil danaku sebagai bapa perlu menyekolahkan mereka”, Sultan Abdul Hamid meminta pertimbangan. Baginda sudah tahu yang tiada gunanya untuk keputusan yang dibawa olehrombongan itu dibantah.Itulah kerisauan terakhir baginda. Mengenangkan masa depan anak-anaknya yang ramai.Sembilan lelaki dan tujuh perempuan adalah jumlah yang besar.Permintaan Sultan Abdul Hamid II ditolak mentah-mentah oleh keempat-empat lelaki pengkhianat Ummah itu. Malamitu juga, baginda bersama ahli keluarganya hanya dibenarkan membawa sehelai dua pakaian,dan mereka diangkut di dalam gelap menuju ke Stesyen Keretapi Sirkeci di Istanbul Khalifah terakhir rumat Islam, dan ahli keluarganya dibuang negara ke Salonika, Greece .Gerombolan tentera kedengaran melangkah penuh derap ke istana. Meriam diletupkan sebagai petanda Sultan Mehmed V Resad ditabal menjadi raja boneka. Rasmilah malam ituSultan Mehmed V Resad menjadi Khalifah ke 99 umat Islam semenjak Abu Bakr al-Siddiqr.a. Tetapi khalifah yang satu ini sudah tiada kuasa. Hanya boneka umpan menahanpemberontakan masyarakat terhadap pembubaran Khilafah Othmaniyyah.“Entahlah, di saat hidup dan matiku tidak menentu, aku terasa begitu tenang dan aman.Seperti sebuah gunung besar yang selama ini menghempap dadaku, diangkat penuhkelegaan” kata Sultan Abdul Hamid di dalam diarinya.Sultan Abdul Hamid mengusap kepala anaknya Abdul Rahim yang menangis ketakutan.Anak-anaknya yang lain turut menangis sama. Perjalanan dari Sirkeci Istanbul menuju keSalonika di Greece penuh misteri.“Sabarlah anak-anakku. Jika Allah mengkehendaki kematian bagi kita, bukankah kematianitu kesudahan untuk semua”, kata Sultan Abdul Hamid kepada sekalian kaum keraba tbaginda.Kereta api meluncur laju. Bumi khilafah ditinggalkan di belakang.



Berakhirnya Kegemilangan 600 tahun

Sejarah kegemilangan 600 tahun Bani Osman, berakhir malam itu. Palitan hitam yang mustahil untuk diputihkan kembali.Dalam suasana malam yang sejuk, Sultan Abdul Hamid II melunjurkan kakinya di atas kerusi kereta api sambil dipicit oleh anaknya Fatimah.“Sabarlah anakku, Ummah tidak tahu apa yang telah mereka lakukan kepada umatMuhammad ini”, baginda mengusap wajahnya dengan linangan air mata.Lama benar baginda dan ahli keluarganya dikurung di istana Yahudi yang buruk itu. Merekadikurung di dalam bilik tanpa perabot. Pintu dan tingkap istana, dilarang daripada dibuka.Hari demi hari, adalah kematian sebelum mati bagi baginda sekeluarga. Akhirnya pada tahun1912, Sultan Abdul Hamid dibawa pulang ke Istanbul, dan anak-anaknya bercerai berai,dibuang ke Perancis sebagai pengemis dan pelarian yang merempat di jalanan.


Istana Beylerbeyi


Sultan Abdul Hamid dikurung di Istana Beylerbeyi selama 6 tahun.“Maafkan patik, Tuanku. Mereka tidak mengizinkan saya untuk hadir lebih awal”, doktoryang merawat Sultan Abdul Hamid berbisik ke telinga baginda.Nafas Sultan Abdul Hamid turun naik. Penyakit asthma baginda semakin serius. Doktorsudah tidak dapat berbuat apa-apa.Renungan Sultan Abdul Hamid menghancurkan hati doktor tersebut. Bagaimana seorangkhalifah umat ini harus menemui ajalnya di tangan beliau.“Ampunkanaku ya Allah. Tiada upaya bagi hamba-Mu yang lemah ini”, seorang doktorsudah hilang upaya.Baginda Sultan Abdul Hamid II telah menghembuskan nafasnya yang terakhir di dalamkurungan di Istana Beylerbeyi pada 10 Februari, 1918. Pemergiannya diratapi oleh seluruhpenduduk Istanbul kerana mereka sudah sedar, apakah harga kebodohan mereka membiarkanKhilafah Othmaniyyah dilumpuhkan selepas penggulingan Sultan Abdul Hamid, 10 tahunyang lalu. Menangislah… tiada sejarah yang mampu memadamkan penyesalan itu.Nukilan dari muzakirat/diari Sultan Abdul Hamid Kejatuhan Empayar Othmaniah sebenarnya bermula sejak dari pemerintahan Sultan MahmudII (1808 -1839) lagi.


Punca Kejatuhan Turki Uthmaniyyah

Kita boleh melihat puncanya dari dua sudut

Pertama : Pemodenan mengikut arus barat.

Kedua : Meninggalkan amalan Islam.


Ada agenda tersembunyi yang perlu kita fahami. Sepanjang kurun ke 19 berlaku proses perindustrian dan elektonik di Eropah, ianya bukan satu proses semula jadi bahkan satu perancangan pihak tertentu untuk mengaut keuntungan. Apa yang terjadi ? Kemajuan teknologii membawa saudara kembarnya yang menjadi protokol atau prosedur bersama-samanya iaitu bon – bon, sekuriti, wang kertas dan lain – lain instrument kewangan.Bermula dari projek pembinaan keretapi yang memerlukan modal yang besar (Istanbul ke Makkah) , cara pembayaran Islam tidak boleh dipakai. Mereka menumpu di Turki sebagai pusat pemerintahan dan Mesir sebagai pusat intelektual Islam. Cara perniagaan atau muamalat islam mesti diketepikan, maknanya keputusan para Ulamak dalam hal – hal perniagaan tidak diperlukan lagi.Selama ini umat Islam menguasai bidang perniagaan dan perdagagan sementara masyarakat Yahudi dan Kristian membayar jizyah bagi keselamatan mereka dan membenarkan mereka tidak ikut serta dalam kewajipan ketenteraan. Malangnya selepas tugasan penyusunan semulamasyarakat diserahkan kepada Bankers Yahudi atas nama untuk memodenkan KhilafahOthmaniah , pekara yang sebaliknya berlaku orang Yahudi dan Kristian menjadi TUAN/Masters kaya raya sedangkan rakyat Khilafah pulak menjadi miskin.Sultan Mahmud II membentuk tentera diraja bermodelkan tentera British. Tentera jihad di ganti dengan tentera makan gaji. Sistem demokrasi diperkenalkan, jawatan wazir besardiganti dengan Perdana Menteri. Cukai dinaikkan.Tanzimat (reformasi) diperkenalkan pada tahun 1839 oleh Sultan Abdul Mecit .Sistem kerajaan tempatan digantikan dengan model Perancis. Ini menyebabkabkan sistem perniagaan Bazaar, khidmat masyarakat melalui waqaf yang dipanggil imaret dan millet (majlis perlindungan bagi golongan minoriti ) tidak lagi berfungsi . Pendidikan dua aliran diperkenalkan , tradisional dan sekular yang bertulang belakangkan stok, bon dan lain – laininstitusi kewangan moden. Ini berlaku secara tidak sedar atas nama memodenkan empayar.Undang – undang Islam keatas status ahlu Zhimmah dihapuskan. Reformasi Tanzimat memfokuskan kepada pemusatan pentadbiran ( administrative centralization) menggantikan sistem autonomi amiriah tempatan. Tiga wazir yang menjayakan tanzimat ialah Rechid, Alidan Fuad Pasha. Mereka bersahabat baik dengan banker Yahudi bernama Camondo. Merekamenghabiskan banyak masa mereka di Paris mempelajari teknik permodenan barat. Nasihatdari financial planner Yahudi diperlukan bagi memodenkan empayar.Kebanyakan orang Yahudi di Istanbul tinggal di Galata. Isaac Camondo menubuhkan BankCamondo pada tahun 1802. Saudaranya Abraham-Salomon Camondo menggantikannya padatahun 1832. Kerana sumbangannya yang besar kepada tanzimat beliau dianugerahkan Nishan-I Iftihar dan menjadi Komander Mejidiye pada tahun 1849.

Kaima

Pada tahun 1842 wang kertas KAIMA diperkenalkan menggantikan dinar dan dirham , in imembawa kepada penguasan banker YAHUDI keatas kedaulatan khilafah. Secara tidak sedar, banker-banker ini dijemput untuk mencipta system kewangan moden dengan system riba mereka melalui bon, kredit, saham dan pengeluaran wang kertas yang dikuasai banker Yahudi. Reformasi kewangan memberi mereka peluang untuk membuka bank – bank baru. Pada tahun 1845 Kerajaan Othmaniah bersama Mm. Alleon dan Theodore Baltazzi menubuhkan Bank of Constantinople bagi tujuan memberi pinjaman kepada kerajaan. Perang Krimea memberi peluang kepada banker Yahudi berkembang dalam Empayar Othmaniah.Kerajaan memerlukan dana untuk peperangan. Bank memberi pinjaman dengan interest.Ottoman Bank ditubuhkan pada tahun 1856, ia menjadi satu langkah kepada penubuhan bank pusat dengan dana dari luar dengan jumlah 500,000 pound sterling. Transformasi modal persendirian kepada Bank Pusat akan membawa kepada system kuasa berada ditangan pemiliknya banker – banker Yahudi Antarabangsa.Keluarga Rothschilds yang terlibat dalam penubuhan Federal Reserve USA juga turut terlibat atas nama pelaburan melalui Alphonse de Rothchilds dan bapanya James Rothschilds membuka cawangan French Rothchilds Bank di Istanbul.Kerja – kerja untuk penubuhan bank pusat akhirnya berjaya dengan tertubuhnya La Bank Imperiale Ottomane pada tahun 1863 dengan bantuan Yahudi bernama Emil dan Isaac Pereire. Ini model yang menjadi supe rbank seterusnya dari Bank pusat kepada Bank Dunia dan International Monetary Fund. Bank ini menjadi bankers bank, dengan deposit danpengumpul dan pengedaran kredit. Ia akan menentukan kadar antara Bank, memberi pinjaman, jual dan beli, membincangkan pembelian komoditi, memberi dana dan melibatkandiri dalam projek pelaburan dan mengeluarkan dan mencetak wang baru.Bank Camondo hanyalah bank biasa, Ottoman bank ialah bank dengan dana tempatanseterusnya bank baru Imperial Ottoman bank menjadi Bank Pusat dengan dana antarabangsa.Satu system penguasaan kewangan telah diletakkan batu asasnya. Bank ini akan menyerap masuk dalam setiap aktiviti masyarakat bermula dari kedai runcit. Tidak ada aktiviti masyarakat yang dapat lepas dari Bank. Dari aktiviti jual beli, simpanan seterusnya danakewangan dan pelaburan , semuanya melibatkan bank. Mereka menjadi Tuan kepada dunia. Masters of the Worlds.


Pada tahun 1858 bankers Yahudi telah meletakkan syarat pinjaman dengan jaminan tranformasi sosial kepada Kerajaan Othmaniah. Ini menunjukkan sistem ekonomi hutang berkait rapat dengan kejuruteraan sosial. Pada waktu itu jizyah sudah berkubur. Bank Yahudi bertapak, sistem politik Nasrani Kristian menjadi penggerak empayar Othmaniah! Hakmenandatangani kerajaan tergadai kepada peminjam wang. Tahun itu juga , undang - undangtanah baru menafikan hak Sultan. Seterusnya tahun 1867 , orang asing dibenarkan membeli tanah.Projek keretapi menghubungkan Istanbul ke Vienna , Austria dikatakan akan menghubungkan dunia Islam dan Eropah. Oleh kerana projek ini begitu besar, begitu jugalahperanan penipuan besar oleh bank - bank Yahud di London, Paris dan Brussel dalam membiayai projek ini dengan bon - bon kerajaan Othmaniah. Pada tahun 1873 , berlaku 'crash 1873 ' yang membawa kepada kejatuhan nilai bon - bon tersebut. Projek ini bukan sahaja pembanggunan fizikal dalam bentuk konkrit bangunan semata - mata. Bahkan suatu gerakan yang mengatasi ruang lingkup sempadan nasional dan bangsa tetapi didalang idengan angka - angka pada dokumen kewangan yan dipanggil saham dan bon.


Pada tahun 1875 Kerajaan Othmaniah diistiharkan muflis kerana tidak mampu membayar hutang. Suruhanjaya Asing dilantik mewakil pemegang saham asing. Kerajaan terpaksa mengenakan cukai terhadap rakyat. Serbia memberotak. Bosnia diserahkan kepada Austria dibawah bendera Othmani. Jalan keretapi tidak siap tetapi separuh dari perniagaan laut telah jatuh ke tangan British.Kesan mengurangkan perjalanan dari Vienna ke Istanbul dari seminggu ke 40 jam ialah kejatuhan Khilafah Othmaniah. Sultan Abdul Hamid menjadi Khalifah pada tahun 1876. Beliau mahu kembali kepada pemerintahan asal Othmaniah sebelum tanzimat. Beliau menolak sistem hiraki barat dan mahukan sistem Topkapi (nama sebuah istana lama di Istanbul ) dan imaret diperintah oleh keluarga diraja Othmaniah semula. Beliau tidak percaya kepada pegawai - pegawai yang berkhidmat sebelumnya. Secara beransur -ansur beliau mengurangkan peranan mereka dalam kerajaan. Beliau berjaya mengurangkan hutang kerajaan.


Pada tahun 1896, perwakilan Zionis telah menemui beliau. Sebagai tawaran untuk mendapatkan Palestin mereka memberi tawaran untuk memperbaiki keadaan krisis kewangan yang dihadapi oleh kerajaan Othmaniah. Bagaimana seorang yang tidak mempuyai tanah airnya sendiri boleh membuat tawaran kepada pewaris salah satu empayar terbesar di dunia. Jawapannya ialah satu bentuk kuasa baru telah muncul, kuasa bank telah mengatasi kuasa kerajaan atau kuasa politik. Kuasa tidak lagi dalam bentuk ketenteraan tetapi dalam bentuk jumlah nombor wang dalam bank. Politik dijadikan alat untuk mengawal masyarakat.Kuasa politik pulak dijadikan alat bank untuk menjalankan projeknya.Sultan Abdul Hamid telah mengungkapkan kata-kata bersejarah yang ditujukan kepada Herzl melalui utusan yang dihantar untuk perundingan tersebut :


"Saya menganjurkan supaya dia (Hezrl) tidak meneruskan perkara ini (usaha mendapatkantanah Palestin). Saya tidak dapat menjualkan walaupun satu kaki persegi daripada tanah inikerana ianya bukan milik saya, tetapi milik rakyat saya. Rakyat saya telah membentuk sertamengekalkan Empayar ini dengan pengorbanan dan darah, dan kami akan mempertahankannya dengan darah kami sebelum menyerahkannya kepada sesiapapun.Biarlah yahudi-yahudi itu menyimpan sahaja wang mereka yang berbilion-bilion itu. Jika sekiranya Empayar ini berpecah, maka mereka boleh mengambil Palestin secara percuma.Tetapi mestilah dilangkah mayat kami dahulu, dan saya tidak akan membenarkan ianya berlaku atas sebab apapun.."
Sultan Abdul Hamid digulingkan pada tahun 1908. Pada tahun itu juga , pejabat pertama Zionis di buka di Palestin dibawah firma Rohschilds. Maka berakhirlah empayar Othmaniah walaupun ia masih belum secara rasmi sehingga tahun 1924. Selepas dari rentetan peristiwa itu maka tertubuhlah Repulik Turki yang SEKULAR dan Kamal Ataturk menjadi Presiden Republik Turki yang pertama, Islam dan Kehidupan dipisahkan.

Sumber Nota : http://www.dinarkel.com/articles.html


Sunday, August 2, 2009

.: IsRa' MikRaj : PedOMaN bUat PeNzINA, pENfITnAh dAn PeMAkAnAn RiBa:..



Salam perjuangan buat para sahabat
Ana postkan artikel ini kerana Allah menjadikan peristiwa Isra’ Mikraj ini sebagai peringatan untuk sepanjang masa, bukannya sekadar diambil iktibar ketika tarikh peristiwa ini berlaku..Ini juga peringatan buat ana, seorang hamba Allah..


Perjalanan Nabi bersama dengan Malaikat Jibril menuju ke Baitul Muqaddis di Palestin telah menemukan Nabi Muhammad s.a.w dengan gambaran-gambaran seksaan di neraka. Antara beberapa gambaran utama yang perlu kita teliti sebagai peringatan buat semua pembaca ialah :

1. GOLONGAN YANG MEMUKUL KEPALA SENDIRI SEHINGGA PECAH
Keadaan:
~Selepas kepala pecah, kepala itu kembali sedia asal dan diulang lagi pukulan tersebut
~Ada yang mengatakan mereka memukul dengan menggunakan batu dan ada yang mengatakan menggunakan kayu.
Punca:
~orang yang meninggalkan sembahyang
~Ada kalanya mereka malas
dan ada kalanya lalai serta sengaja melambatkan solat sehingga habis waktunya.
Kita mengetahui dalam peristiwa Isra dan Mikraj , Nabi Muhammad s.a.w menemui Allah dan diperintahkan untuk umat Muhammad solat 50 waktu sehari semalam. Setelah mendapat perintah tersebut, baginda turun dan bertemu dengan Nabi Musa a.s. Nabi Musa menasihati supaya memohon pengurangan jumlah solat tersebut kerana merasakan , umat Muhammad tidak mampu untuk menunaikannya.

Rasulullah naik bertemu Allah s.w.t memohon dikurangkan jumlah tersebut dan Allah mengurangkan sehingga 45 kali solat sahaja. Sekali lagi Nabi Musa a.s menasihati supaya jumlah itu dikurangkan. Rasulullah pun berulang naik bertemu Allah Taala memohon dikurangkan jumlah tersebut sehingga akhirnya diperintahkan solat lima waktu sehari semalam.
Hal ini menunjukkan kasihnya nabi kita Muhammad s.a.w dan Nabi Musa a.s kepada kita umat akhir zaman. Mereka sanggup ‘menebal’ muka merayu memohon kepada Allah supaya dikurangkan waktu solat. Begitu juga betapa pemurahnya Allah s.w.t kepada seluruh manusia yang memberi keringanan daripada 50 waktu kepada lima waktu solat sahaja.

Namun masih ramai yang tidak menunaikan solat. Dalam satu hadis nabi s.a.w bersabda, “ Barang siapa yang meninggalkan solat, dia akan bertemu Allah di akhirat kelak dalam keadaan Allah murka kepadanya.”


2. GOLONGAN YANG MAKAN DAGING BUSUK DAN MENTAH
Keadaan:
Baginda melihat sekumpulan manusia yang di hadapannya ada dua hidangan:
1. Hidangan daging yang dimasak dengan enak
2. Daging mentah yang busuk
Kelompok ini memakan daging mentah dan busuk.

Punca: penzina-penzina
~ketika di dunia mereka mempunyai isteri-isteri yang halal, namun tetap mencari perempuan lain untuk berzina. Begitu juga dengan isteri-isteri yang sudah mempunyai suami , namun tetap mencari dan meniduri lelaki-lelaki lain.

gambaran seksaan golongan yang berzina. Islam melarang kita mendekati zina. Segala perkara yang boleh menyebabkan zina seperti berdua-duaan, berpegang tangan lelaki dan wanita bukan muhrim, bercium , memandang sehingga syahwat dan berpakaian menolok mata, diharamkan kerana ia boleh membawa kepada zina.

Di dalam kitab zabur, diceritakan keadaan golongan ini. Di akhirat nanti, kemaluannya akan digantung sambil dipukul dengan besi. Apabila mereka menjerit kesakitan, Malaikat Zabaniyah berkata kepada mereka, mengapa kamu menjerit, sedangkan di dunia kamu ketawa keseronokan berzina.

Di dalam hadis Qudsi, Rasulullah s.a.w berfirman, “ Memandang wanita yang bukan muhrim adalah panah berbisa daripada iblis. Sesiapa yang meninggalkannya kerana Ku, nescaya aku gantikan dengan iman yang terasa manis di dalam hatinya,”

3. GOLONGAN YNAG MAKAN TANAMAN BERDURI DAN BATU-BATU PANAS.
KEADAAN:
~Memakai pakaian yang menutup kemaluan hadapan dan belakang sahaja.
~makan tumbuhan berduri dan buah-buah busuk.
~makan bara-bara api neraka dan batu-batu panas.

PUNCA : tidak menunaikan zakat ketika di dunia.
~mengumpul harta emas dan perak yang banyak
~enggan bayar zakat

Rasulullah memberitahu, pengumpul-pengumpul harta yang enggan bayar zakat, di akhirat kelak harta-harta itu akan menjadi kepingan-kepingan yang dipanaskan sehinggakan membuatkan mereka menderita kesakitan selama 50 ribu tahun. Selepas itu barulah mereka ditentukan untuk ke syurga atau ke neraka.

4. GOLONGAN YANG BERENANG DI SUNGAI DARAH DENGAN DILONTAR BATU

PUNCA: Golongan yang memakan riba ketika hidup dahulu.

Riba sekalipun bukan dosa sebagai satu dosa besar seperti zina atau membunuh, namun amalannya dilihat berleluasa. Justeru, sebahagian umat Islam merasa biasa apabila mengambil atau mengenakan riba. Sedangkan di sisi Allah, ia satu dosa besar. Gambaran berenang di lautan darah, diumpamakan sebagai peminum darah manusia.

5. GOLONGAN YANG MELETAKKAN BEBANAN KAYU DI ATAS BADANNYA.

KEADAAN:
~Bebanan itu ditambah lagi sehingga terbeban sedangkan dia tidak lagi mampu menanggung.

PUNCA: Golongan yang tidak menunaikan amanah ketika diberi amanah tetapi tetap mahu merebut amanah tersebut.

Hari ini orang berlumba-lumba untuk merebut jawatan. Sehingga ada yang sanggup merasuah, memfitnah, dan membunuh. Walhal, setiap pemenang amanah, akan disoal di akhirat kelak. Jika dia tidak amanah, maka buruk balasannya.

6. GOLONGAN YANG DIGUNTING LIDAH DAN BIBIR.

KEADAAN : Lidah itu tumbuh kembali dan digunting berulang-ulang kali.

PUNCA:
~mereka ialah ahli-ahli pidato yang membuat fitnah ketika di dunia.
~mereka berucap seolah-olah mengajak kepada kebaikan, namun dalam masa yang sama, menyebarkan fitnah demi membina kekuatan dan sokongan kepadanya.

7. GOLONGAN YANG MENGGARU MUKA DAN DADA DENGAN KUKU TEMBAGA.

KEADAAN: Mereka mencakar muka dan dada dengan kuku tembaga sehingga luka yang menyakitkan .

PUNCA: ~golongan yang mengumpat dan mendedahkan aib orang.
Rasulullah s.a.w bersabda, “ Siapa yang menjaga aib saudaranya di dunia, Allah akan menjaga aib saudaranya di dunia, Allah akan menjaga aibnya di akhirat.”

Demikianlah sebahagian peristiwa yang dilalui nabi Muhammad s.a.w di dalam perjalanannya (Israk) ke Baitul Muqaddis. Terdapat ratusan cerita dan pengajaran yang boleh diperoleh daripada peristiwa Isra’ dan Mikraj. Peristiwa yang dirakamkan ini harus di jadikan pedoman dan panduan ole manusia sehingga ke akhir zaman. Allah tidak jadikan peristiwa besar ini sia-sia melainkan untuk kepentingan manusia. Sekurang kurangnya sebagai peringatan buat yang lalai.

Diringkaskan daripada : Al-Islam, keluaran Julai 2009, oleh Mohd. Nasaie Ismail, ms 56, 57